PAREPARETERKINI.COM, PAREPARE – Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe meyakinkan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Tim Badan Anggaran yang melakukan kunjungan kerja di RS dr Hasri Ainun Habibie (HAH), Parepare, Kamis, 5 Maret 2020.

Itu terkait konsep pengelolaan RS dr HAH ke depan, yakni dengan manajemen terbuka, profesional, dan mandiri.

Wali Kota Taufan Pawe menekankan pentingnya kemandirian dan profesional, karena RS dr HAH adalah rumah sakit regional.

“Kami ingin minta dukungan DPRD Provinsi. Tolong kami mau mandiri. Kami mau profesional. Tidak ada lagi penolakan pasien di rumah sakit ini. Bahkan Pak Gubernur kami sudah yakinkan, bahwa rumah sakit ini akan menjadi rujukan cuci darah terbaik di Indonesia. Dan kami bisa buktikan. Ada kerja sama dengan Kaikoukai Medical Foundation dari Jepang terkait cuci darah ini,” tegas Taufan Pawe di hadapan Ketua Tim Kerja Banggar DPRD Sulsel, Rudy Pieter Goni, Ketua Komisi E DPRD Sulsel, H Rusdin Tabi, dan rombongan Banggar lainnya.

Taufan mengemukakan, secara rasional, RS regional adalah tanggung jawab pemerintah provinsi. Karena itu, perlu ada sinergitas antara Pemprov Sulsel dan Pemkot Parepare.

Dan selama proses pembangunan RS dr HAH memang ada sinergitas anggaran. Pemprov memberikan dana bantuan senilai Rp75 miliar, dan Pemkot mensupport lewat APBD antara Rp13 hingga Rp14 miliar.

RS dr HAH pun sejak 26 Februari 2020, sudah mulai beroperasi dengan menerima pasien rawat jalan.

Pelayanan pasien rawat jalan ini bagi yang memiliki KTP dan KK Parepare dilayani secara gratis karena diintervensi oleh Pemkot lewat anggaran non BPJS Kesehatan yang dianggarkan Rp10 miliar setiap tahun.

Di samping itu melayani pasien umum. Belum melayani pasien BPJS Kesehatan, karena RS dr HAH belum terakreditasi. Setelah terakreditasi baru bisa kerja sama BPJS Kesehatan. Pelayanan memadukan fungsi sosial dan orientasi bisnis (profit oriented).

“Karena selama ini selalu Makassar jadi wajah Sulsel, Parepare juga ingin menjadi wajah terdepan Sulsel, dengan kehadiran RS dr Hasri Ainun Habibie,” imbuh Taufan.

Gayung bersambut. Keinginan Wali Kota Parepare direspons positif Banggar DPRD Sulsel.

Ketua Tim Kerja Banggar DPRD Sulsel, Rudy Pieter Goni menekankan, karena mengusung nama besar almarhum istri Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie, RS dr HAH tidak boleh ecek-ecek.

“Kesan pertama rumah sakit ini menggoda. Mudah-mudahan selanjutnya lebih menggoda,” harap legislator PDIP ini.

Karena itu, Rudy berharap, keberadaan RS dr HAH di Parepare, menjadi monumental, landmark, dan ikon daerah.

“Apalagi ada tawaran menarik dari Bapak Wali Kota soal pengelolaan yang profesional. Kalau semua daerah diberi bantuan keuangan seperti ini, bagus pembangunan daerah. Karena Parepare merasa, selain ada haknya, ada juga hak 22 daerah lainnya di Sulsel,” tandas Rudy.

Bersama Rudy, hadir lengkap rombongan Banggar DPRD Sulsel. Di antaranya empat ketua komisi, termasuk Ketua Komisi E H Rusdin Tabi yang membidangi kesehatan, tiga wakil ketua komisi, dan anggota-anggota fraksi di DPRD Sulsel.

Dari Pemkot Parepare yang mendampingi Wali Kota, ada Ketua DPRD Parepare Hj Andi Nurhatina Tipu, Plh Sekda HM Husni Syam, para asisten, kepala SKPD, Plt Direktur RS dr HAH dr Hj Renny Anggraeny Sari dan jajaran hingga Ketua Dewan Pengawas RSUD Andi Makkasau H Minhajuddin Ahmad. (adm)