PAREPARE, PAREPARETERKINI.COM — Dua buah Kapal Layar Motor (KLM) yang terbakar di Pelabuhan Rakyat Lontangnge, Kota Parepare masih sementara dalam penyelidikan.

Nakhoda kapal dimintai keterangan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Parepare guna mengetahui pemicu terjadinya kebakaran.

Kepala Kantor KSOP Parepare, Triono mengatakan, laporan awal sebelum Berita Acara Pemeriksaan (BAP), awak kapal menyampaikan ada percikan api dari Ruangan Mesin. “Ini baru mau kita dalami dulu,” ujar Triono saat ditemui, Kamis (27/01/22).

Guna mengetahui penyebab kebakaran, KSOP melakukan Pemeriksaan terhadap awak kapal, maupun penyelidikan di lapangan.

“Ini kecelakaan kapal. Makanya KSOP melakukan pemeriksaan. Apakah ada tindak pidana di dalamnya atau tidak. Mungkin dalam waktu singkat kita dapat menyimpulkan dari mana asal api tersebut. Pemeriksaannya masih berproses,” ungkapnya.

Kebakaran kapal di pelabuhan rakyat Lontang’E Kota Parepare.

Kata Triono, kebakaran KLM Tanjung Bunga Selamat dan KLM Maritim Jaya terjadi sekira pukul 02.30 WITA. Kebakaran terjadi di KLM Tanjung Bunga Selamat, kemudian KLM Maritim Jaya yang berada di sebelahnya ikut terbakar.

“Posisi kedua kapal berdampingan. Ada dua awak kapal di KLM Tanjung Bunga Selamat yang sementara melakukan persiapan keberangkatan pagi harinya karena telah dimuati beras dan telur. Sedangkan KLM Maritim Jaya itu baru tiba dan kondisinya kosong. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” katanya.

Pada peristiwa tersebut, KSOP mengerahkan beberapa unit pemadam kebakaran yaitu dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Parepare dan dari PT Pelindo, juga Tug Boat ikut serta dalam melakukan pertolongan.

Tidak hanya itu, KSOP juga menurunkan sepanjang 200 meter oil boom untuk menutup akses atau memblokir supaya tidak terjadi pencemaran air. “Melihat situasi dan kondisi di lapangan, tidak terlalu banyak tumpahan minyak karena langsung kita atasi bersama pihak Pertamina,” ungkapnya.

Triono membeberkan, KSOP selalu melakukan pengawasan terhadap awak kapal, berupa imbauan kepada awak kapal agar lebih hati-hati, meskipun Kapal dalam kondisi sandar di pelabuhan Parepare.

“Kami terus mengimbau fungsi keselamatan kapal pelayaran di atas kapal. Bukan pada saat berlayar saja. Jangan meninggalkan kapal. Jangan beraktivitas yang bisa mengakibatkan kebakaran kapal, walaupun di dermaga. Jadi, fungsi pengawasan sama baik itu berlayar maupun pada saat sandar. Itu SOP nya harus benar-benar dilakukan pengawasan,” bebernya.

“Intinya KSOP lakukan penanganan kebakaran kapal dan penanggulangan pencemaran, dan juga sedang melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Tak lupa ia juga mengapresiasi kinerja Damkar Parepare yang telah mengatasi api dengan lancar dan aman.

Sementara, Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Damkar kota Parepare, Syafruddin Sjam yang memimpin pemadaman mengatakan, personel damkar tiba  di lokasi sekitar Pukul 02.47 Wita, dengan mengerahkan 30 (Tiga Puluh) Pasukan dan 7 (Tujuh) armada (Tiga mobil untuk menembak, Empat mobil untuk suplai air).

“Alhamdulillah, kami sudah maksimal dan sempat memadamkan api di kapal pertama, kemudian membuat strategi baru untuk kapal kedua, namun kami mendapat kendala saat akan memadamkan api di Kapal kedua tersebut, itu kurangnya suplai air,” ujarnya.

GM Pelindo Parepare, Sardi menambahkan, Tug Boat Hektor dan mobil Pemadam milik Pelindo juga ikut serta dalam melakukan pemadaman terhadap dua kapal tersebut hingga padam.

“Adapun kondisi kapal KLM Tanjung selamat, anjungan habis terbakar yang tersisa badan kapal. Sedangkan KLM maritim jaya sudah tenggelam yang masih tersisa lambung bawah air dan haluan Kpl,” ucap Sardi.

“Terkait asuransi, seharusnya Pemilik kapal asuransikan kapalnya, sedangkan pengusaha barang harusnya asuransikan barangnya,” tandasnya. (inv)