PAREPARETERKINI.COM,  SIDRAP – Empat tenaga kesehatan (nakes) asal Kabupaten Sidrap lolos ke tahap verifikasi lapangan (verlap) penilaian nakes teladan Sulsel 2023. Satu di antaranya telah menjalani tahap itu, Jumat (28/4/2023).

Pada tahap pertama, keempat nakes berhasil masuk 3 besar pada masing-masing kategori yang diikuti. Mereka yakni Risma Ernawati,S.ST., M.M., (RS.Arifin Nu’mang/Kategori Tenaga Gizi Rumah Sakit), Ilyas Agus, S.Kep.Ns., (RS Nene Mallomo/Kategori Tenaga Perawat Rumah Sakit).

Selanjutnya,Nurhidayah, S.ST., (Puskemas Empagae/Kategori Bidan Puskesmas), serta Ahmad Muammar Rizal Ananta Nur, SKM., (Puskesmas Lancirang/Kategori Kesehatan Lingkungan).

Adapun nakes yang telah menjalani verlap yaitu Risma Ernawati, Kepala Instalasi Gizi RSUD Arifin Nu’mang. Risma menerima tim verlap di rumah sakit yang terletak di Kecamatan Panca Rijang.

Verifikasi dilakukan terhadap inovasi yang beberapa tahun terakhir dikembangkan Risma Ernawati. Inovasi tersebut yakni “Mbah Sijaka”, akronim dari Limbah Sisa Jadi Berkah.

Tim verlap dari Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel dipimpin Kabid Kesmas, Andi Nurseha, SKM., M. Kes. Ia datang bersama Kasi PTM dan Keswa, Muhammad Yusri Yunus, SKM., M.Kes., Analis SDMA, Gaffar, S.Sos., M.Kes., dan Adminkes Madya, Nurhani Baharuddin, SKM., M.Kes.

Salah seorang verifikator, Gaffar menjelaskan, tujuan verlap untuk menilai dan mengamati langsung inovasi yang dilakukan. Termasuk kecocokan data serta argumentasi stakeholder dan aparat lintas sektor dan lintas program.

Ia lalu mengatakan, inovasi Mbah Sijaka dikemas dalam kombinasi 6 pilar transformasi kesehatan. Yaitu pilar 5 transformasi SDM dan pilar 6 teknologi kesehatan.

“Diimplementasikan dalam 2 aspek komparasi gizi dan lingkungan penanganan limbah dalam eleminir sanitasi limbah dan pencemaran lingkungan,” terangnya.

Gaffar mengapresiasi pengembangan teknologi tepat guna yang berdampak penyebaran informasi dan edukasi terhadap masyarakat. Di mana, sambungnya, hal yang tidak digunakan akan lebih bermanfaat untuk kepentingan perorangan maupun kelompok.

“Patut mendapat reward dari pemda dan dukungan OPD terkait untuk pengembangan yang tidak semata saat penilaian teladan, akan tetapi akan dirasakan secara luas penerima manfaat dalam sektor pertanian, perikanan dan peternakan dan kombain lainnya,” tutur Gaffar..(*)