PAREPARETERKINI.COM, PAREPARE – Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, SE., MH., menerima audiensi Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Parepare di ruang kerjanya, Selasa (16/9/2025). Pertemuan ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antara pemerintah dan komunitas dalam upaya mewujudkan Parepare sebagai kota bebas banjir dan ramah lingkungan.

Rombongan FKH dipimpin langsung oleh Ketua H. Bakhtiar Syarifuddin (HBS). Turut hadir mendampingi Wali Kota, sejumlah pejabat terkait, di antaranya Pj Sekda Amarun Agung Hamka, Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun, Kepala DLH Susianna, Kepala Dinas PUPR Budi Rusdi, Plt Kepala Dinas Perkimtan Noldy Yoseph Rengkuan, Kepala Dinas Perhubungan Hj. Fitriany, serta Kepala Satpol PP Andi Ulfah Lanto.

Dalam paparannya, HBS menegaskan bahwa FKH berkomitmen hadir sebagai mitra strategis Pemkot Parepare. Fokus utamanya adalah edukasi dan advokasi pengelolaan lingkungan, termasuk pencegahan banjir melalui normalisasi Sungai Jawi-jawi dan Sungai Karajae.

“FKH siap hadir mengedukasi masyarakat, mendampingi advokasi, serta mendorong semua pihak bergerak bersama. Namun, kami tentu membutuhkan dukungan OPD terkait, mulai dari DLH, PUPR, Perkimtan, hingga Satpol PP, agar langkah ini bisa berdampak nyata,” tegas HBS.

HBS juga menyoroti minimnya penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Parepare. Ia mendorong agar pengembang lebih taat terhadap aturan penyediaan RTH minimal 20 persen sebagaimana diatur dalam Perwali. Selain itu, ia mengapresiasi dukungan Dishub dalam mendorong green transportation lewat program Car Free Day (CFD) dan Car Free Night (CFN).

Tak hanya itu, FKH juga siap menyukseskan kegiatan Apel Siaga Lingkungan serta gerakan penanaman pohon serentak pada November 2025, bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Tasming Hamid menyampaikan apresiasinya dan menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Parepare Bebas Banjir tidak bisa hanya dilakukan dari hilir, tetapi harus dimulai dari hulu. Kita perlu gerakan bersama, penghijauan dilakukan, tapi pengembangan kota juga harus berjalan beriringan. Kuncinya sinergi dan semangat yang sama,” kata Tasming.

Tasming juga menyinggung persoalan RTH yang menjadi kewajiban pengembang. Menurutnya, ketertiban dalam penerapan aturan lebih penting daripada sekadar angka. “Kalau pengembang tertib menyediakan 10 persen RTH dengan baik, itu jauh lebih baik daripada 20 persen tapi tidak konsisten,” ujarnya.

Menutup pertemuan, Wali Kota mengajak semua pihak mengawal target Parepare meraih kembali penghargaan Adipura. “Kami tidak alergi kritik, justru masukan dari komunitas seperti FKH ini sangat penting untuk memperkaya kebijakan Pemkot. Mari kita bersama wujudkan Parepare kota terbaik, sejahtera, dan maju,” tandas Tasming Hamid. (*terkini)