PAREPARETERKINI.COM, PAREPARE – Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Akbar Ali, menerima langsung aksi yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Kantor Wali Kota.
Aksi tersebut mengangkat tiga isu penting yang tengah dihadapi Parepare, yakni masuknya investor, penganggaran pakaian dinas anggota DPRD terpilih, dan tingkat penyebaran HIV.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Parepare menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu daerah yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Dia menekankan pentingnya pemanfaatan aset daerah untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
“Jika kita tidak memanfaatkan aset-aset ini, pengangguran akan meningkat. Kita harus bangkit dan mandiri dengan kreativitas,” kata Akbar Ali.
Dia juga menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan aset daerah yang tidak terpakai demi meningkatkan perputaran ekonomi di Parepare.
“Saya ingin berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Parepare meskipun masa jabatan saya hanya satu tahun,” ujarnya.
Mengenai isu HIV, Akbar Ali menyampaikan bahwa Parepare sebagai kota pelintasan memerlukan perhatian lebih dari Dinas Kesehatan.
“Jika memang masalah ini nyata, kita akan memberikan tugas ekstra kepada Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, massa aksi yang dipimpin oleh Jenderal Lapangan Ibrahim, menyuarakan kekhawatiran mereka terkait ketiga isu tersebut. Ibrahim mengungkapkan keprihatinan atas kehadiran investor dengan catatan buruk, penganggaran pakaian dinas anggota DPRD sebesar Rp727 juta, serta peningkatan kasus HIV yang mencapai 128 kasus di Parepare.
“Kami anggap Parepare, yang dijuluki kota cinta, tidak harus dicemari oleh investor-investor dengan reputasi buruk,” ujar Ibrahim.
Selain itu, ia juga mengkritik anggaran pakaian dinas sebesar Rp727 juta untuk 25 anggota DPRD, yang dianggapnya berlebihan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang memprihatinkan.
Ibrahim juga menyoroti peningkatan penyebaran HIV yang menurut data Dinas Kesehatan mencapai 128 kasus.
“Ini adalah catatan buruk bagi kita,” tandasnya.